KONFIDENSIALITAS DAN KEPENTINGAN UMUM
Resume buku Etika dan Filsafat Komunikasi Muhammad Mufid,2009
Kelompok 6
Ilkom C
Kioko
Vibie Adzira
Nindi
Anggita Febriani
Queena
Adzikra Arza
Reza Dwi
Pangestu
BAB 9
KONFIDENSIALITAS DAN KEPENTINGAN UMUM
A. KONFIDENSIALITAS
SEBAGAI NILAI
Konfidensialitas (kerahasiaan) adalah kewajiban untuk
menyembunyikan nama narasumber informasi atau informasi itu sendiri dari pihak ketiga
dalam kondisi tertentu. Dengan begitu, privasi berkaitan dengan orang pertama
(komunikator), sedangkan konfidensialitas terletak pada orang kedua
(komunikan). Alvin day (2003) ada tiga jenis hubungan yang meniscayakan
konfidensialitas, yakni :
1.
Janji cepat (express promises), ketika seseorang jurnalis berjanji untuk tidak
menyebutkan nama narasumber. Biasanya sering disebut off the record
2.
Hubungan yang memerlukan loyalitas. Dalam
kedua hubungan tersebut masing-masing pihak harus tahu mana yang merupakan
rahasia dan mana yang tidak
3.
Hubungan konfidensialitas yang dilindungi oleh
hukum. Contoh seperti : dokter dan pasiennya, rohaniwan dan jamaah, pengacara
dan klien dan sebagainya.
Terdapat
lima hal yang menjadi alasan mengapa konfidensialitas merupakan nilai yang haus
dijaga, yakni :
·
Kemampuan untuk menyimpan rahasia merupakan
perwujudan otonomi individu.
·
Setiap orang butuh ruang pribadi.
Konfidensialitas mewujudkan ruang pribadi (private sphere)
·
Konfidensialitas menumbuhkan rasa saling
mempercayai
·
Konfidensialitas penting untuk mencegah
tindakan menyakiti orang lain
·
Konfidensialits sarana untuk mewujudkan tujuan
kelompok sosial.
B.
KONFIDENSIALITAS DALAM KASUS WATERGATE
Watergate
adalah skandal politik yang paling terke-nal dalam sejarah Amerika dan Deep
Throat adalah narasumber misterius paling terkenal dalam sejarah jurnalistik.
Peristiwa ini mengakibatkan tumbangnya Presiden Richard Nixon. Skandal itu juga
mengungkapkan berbagai aktivitas pengintaian politik, sabotase, dan penyuapan.
Skandal itu mengubah budaya Amerika untuk selamanya karena kelongsoran tahta
presiden membuat media massa merasa kuat.
Dua
wartawan surat kabarmWashington Post Bob Woodward dan Carl Bernstein memainkan
peranan penting dalam memusatkan perhatian kepada skandal itu. Watergate adalah
istilah umum untuk menggambarkan rangkaian skandal politik dan nama sebuah
kompleks yang terdiri dari berbagai kantor, hotel, dan apartemen di Washington
DC.
Di
kompleks itulah pada tanggal 17 Juni 1972 lima laki-laki ditangkap ketika
sedang memasang alat penyadap di perkantoran Komite Nasional Partai Demokrat.
Dua pencuri dan dua orang lain yang ikut serta divonis bersalah bulan Januari
1973 di duga ada sebuah konspirasi yang mencapai sejumlah pejabat tinggi di
pemerintahan. Peristiwa itu berubah menjadi skandal yang lebih luas ketika
salah seorang pencuri yang divonis bersalah, yang dihukum berat karena menolak
mengungkapkan informasi soal skandal itu.
Woodward
dan Bernstein banyak menulis berita eks-klusif mengenai skandal Watergate.
Bulan Juli di tahun yang sama, Mahkamah Agung Amerika Serikat memerintahkan
Nixon agar menyerah-kan semua kaset rekaman pembicaraannya mengenai skandal
itu. Sementara itu, Komite Hukum Konggres telah menyelesaikan penyelidikannya
dan meloloskan tiga poin impeachment terhadap Nixon. Tanggal 5 Agustus Nixon
memberikan catatan tiga rekaman pembicaraan. Dia mengakui bahwa dirinya
mengetahui adanya upaya untuk pembungkaman tersebut.
Empat hari kemudian, ia menjadi satu-satunya persiden
Amerika yang mengundurkan diri dari jabatan. Lalu digantikan Wakil Presiden
Gerald Ford. Kemudian Presiden Ford mengampuni Nixon untuk menghindari sidang
pengadilan, sementara para penasehat Nixon, Haldeman, Ehrlichman dan Mitchel
divonis salah pada tahun 1975 atas peran mereka.
Woodward dan Bernstein menulis berbagai berita
eksklusif ketika skandal makin berkembang, Buku mereka, All The President’s Men, dengan peran utama Dustin Hoffman dan
Robert Redford. Deep Throat merupakan Pseudonim yang diberikan pada sumber
rahasia yang membocorkan informasi tentang Watergate. Deep Throat merupakan
sumber penting bagi reporter harian
Washington Post. Lebih 20 tahun setelah
skandal Watergate terungkap, mantan Wakil Kepala FBI 1971-1973, Mark Felt,
mengakui dirinya adalah Deep Throat.
L. Patrick Gray selaku Kepala Biro Investigasi Federal
(FBI) yang juga merupakan bos dari “Deep
Throat”, lewat wawancara program TV ABC “This
Week”, menyatakan dirinya kecewa pada Mark Felt., dimana menjadi wakilnya
ketika itu
Rahasia “Deep Throat” telah menjadi misteri bagi
masyarakat Amerika selama 40 tahun. Gray terkejut dan kecewa terhadap Felt.
Gray memutuskan mematahkan kebisuan media selama tiga dasawarsa kerena merasa
dirinya “sakit” dan lalu felt terungkap sebagai “Deep Throat”
Gray tidak mencurigai Felt sebagai “Deep Throat”. Ia
dalam kecurigaan semua orang terkecuali bossnya, karena Felt dan Gray bekerja
sama setiap hari dan ia memberikan gambaran sebagai individu yang terhormat,
Dalam pengakuannya, Mark “Deep Throat” Felt memutuskan mengungkapkan banyak
informasi mengenai jalannya pemerikasaan kasus Watergate pada Woodward dan
Bernstein karena kecewa dengan Nixon. Felt kecewa dengan Nixon karena telah
memilih Gray yang merupakan orang luaran FBI untuk memimpin lembaga intelejen
federal dan bukan dirinya sebagai orang karir FBI. Lewat cara
pemberian informasi dalam kepada kedua wartawan tersebut. Felt menumbangkan
Nixon dimana rangakaian informasi yang diberikan memungkinkan pemeberitaan yang
menuju pada peran Nixon waktu itu.
|
PERKEMBANGAN SKANDAL WATERGRATE |
||
|
NO |
TANGGAL |
PERISTIWA |
|
|
17 Juni 1972 |
Kantor Partai
Demokrat di kompleks Watergrate dimasuki orang |
|
|
11 November 1972 |
Nixon terpilih lagi |
|
|
30 Januari 1973 |
Tujuh orang divonis
bersalah dalam insiden memasuki kompleks Watergrate |
|
|
18 Mei 1973 |
Senat mulai
mendengarkan pendapat mengenai skandal itu yang ditayangkan di televisi |
|
|
17 November 1973 |
Nixon menyatakan,
‘Saya bukan seorang pecundang’ |
|
|
27 Juli 1974 |
Konggres meng-impeach Nixon |
|
|
8 Agustus 1974 |
Presiden Nixon
mengundurkan diri |
C.
KONFIDENSIALITAS VERSUS KEPENTINGAN UMUM
Menurut
Alvin Day, demi kepentingan publik, maka konfifensialitas boleh dilanggar,
kecuali dengan praktik jurnalisme. Sedangkan pers atas alasan apa pun tidak
boleh melanggar konfidensialitas, selain menyalahi hukum pers, pelanggaran
tersebut akan menjatuhi kredibilitas
media tersebut. Sebagai contoh hal yang dilakukan Dosen IPDN, Inu
Kencana Syafii beberapa tahun lalu, ia
membongkar berbagai aib yang ada di IPDN. Seharusnya ibnu harus menjaga
kerahasiaan institute tempat ia bekerja. Namun untuk kepentingan yang lebih
besar, maka secara etis Inu boleh melanggar Konfidensialitas tersebut.
Secara umum, kerahasiaan adalah sebuah status atau keadaan dimana hal-hal tertentu menjadi tertutup bagi pihak-pihak yang tidak seharusnya memiliki akses, dan meliputi semua hal yang bersifat lisan maupun tulisan. Idealnya, mengungkapkan kerahasiaan jelas harus mempertimbangkan kepentingan publik, bukan untuk kepentingan orang/golongan tertentu agar masyarakat tidak dibingungkan dengan informasi-informasi yang belum diketahui kebenarannya.
Pertanyaan
:
Jika pada tahapan janji cepat (express promises) diberikan contoh perjanjian wartawan terhadap
narasumber untuk menjaga data dirinya dengan tidak menampilkan identitasnya,
jika terjadi kesalahan terhadap wartawan membocorkan data tanpa sengaja, apakah
ada hukuman atas permasalahan tersebut?
Komentar
Posting Komentar